Live A Healthy Life Style

1. Sehat dari Hati, Jiwa dan Pikiran

Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang tertinggi memiliki hati/iman yang tidak dimiliki oleh mahluk ciptaan lain. Untuk sehat secara hati : manusia harus memiliki hubungan (relasi) dengan Tuhan sebagai Pencipta.

Sebagai mahluk ciptaanNYA kita memiliki tujuan hidup masing-masing yang sudah ditetapkan oleh Tuhan sebagai Pencipta kita. Hati yang terhubung dengan Pencipta menyebabkan kita terus menerima damai. Hati yang damai membuat pikiran tenang dan dimampukan bersyukur dan bahkan bersukacita.

Terus terhubung dengan Tuhan membuat manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menjalani kehidupan. Dengan mendahulukan ini kita memiliki landasan kokoh menuju kepada sehat diri yang benar. Sehat secara hati, jiwa dan pikiran juga dapat membuat kita terus memiliki semangat dalam mengisi kehidupan kita dan bahkan dapat berdampak pada kehidupan orang lain di sekeliling kita.

Anda mungkin pernah memperhatikan saat seseorang sedang sakit atau patah semangat, apabila mereka mendapatkan penghiburan dari teman-temannya maka semangat hidupnya akan timbul sehingga berdampak positif untuk proses penyembuhan/pemulihannya. Demikianlah ada pepatah seperti “Hati yang gembira adalah Obat yang manjur” dan “Tubuhmu baik seperti jiwamu baik”.

Oleh karena itu kita perlu mengarahkan pikiran kita kepada hal-hal positif yang tertuju pada per-semangat-an, misalnya seperti  “Jangan pernah merasa tua” karena hal ini bisa mengakibatkan seluruh tubuh kita merasa tua. Usia boleh bertambah (tua) tapi pikiran dan semangat kita haruslah tetap muda.

2. Sehat Fisik

Tuhan sudah menciptakan manusia dengan sempurna. Pada dasarnya tubuh memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri pada tingkat-tingkat tertentu. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, perkembangan teknologi dan kebutuhan segala sesuatu yang serba instant maka banyak hal dalam kondisi dinamika kehidupan saat ini menghadirkan kondisi stress yang berdampak tidak baik untuk tubuh.

Kesehatan fisik tubuh kita sedikit banyak dipengaruhi oleh suasana hati dan pikiran. Tubuh akan meresponi kondisi hati dan pikiran kita. Bila kita bersusah hati dan berpikiran kalut atau tegang/stress, maka sebagaimana kita tahu, tubuh akan meresponinya.

Tubuh akan menghadirkan berbagai senyawa ataupun mekanisme kompensasi lain seperti detak jantung yang lebih cepat atau berdebar, tekanan darah lebih tinggi, dan sebagainya. Bila terjadi dalam jangka panjang, hal ini dapat menekan dan mempengaruhi kerja fungsi organ-organ lain dalam tubuh.

Maka sangatlah penting mendahulukan kesehatan hati, jiwa dan pikiran kita seperti yang dibahas tadi. Dengan hati dan jiwa yang tenang, maka tubuh dapat kembali bugar karena kembali pada kondisi sebenarnya.

Demikian bila kemudian diikuti dengan istirahat yang cukup, olahraga yang benar dan teratur, maka itu dapat menjadikan tubuh stabil pada kondisi optimal seperti seharusnya.

3. Sehat dari Makanan

Dengan hati, jiwa dan pikiran sehat yang disertai dengan kondisi fisik tubuh berfungsi optimal karenanya, maka aspek berikutnya yang membentuk sehat diri yang kita inginkan adalah makanan yang kita makan.

Apa saja dan seberapa yang kita konsumsi akan menentukan bagaimana komposisi bahan yang ada di dalam tubuh. Maka penting bagi kita untuk mengetahui dan memilih makanan apa yang kita akan konsumsi. Ini sangat penting karena kita makan secara rutin beberapa kali setiap harinya. Tanpa disadari karena rutinnya, ternyata hal itu sudah menjadi sesuatu yang tidak dikendalikan.

Bila kita melakukan usaha untuk menyadari pola makan kita, yaitu misalnya apa saja yang dimakan dan kapan, maka kita bisa mengarahkan kecendrungan konsumsi kita kepada hasil yang lebih menyehatkan.

Secara umum tentunya yang terbaik adalah mengkonsumsi makanan alami dan makanan bernutrisi. Cara mempersiapkan dan mengolah berbagai macam bahan dan jenis makanan juga penting karena berpengaruh pada kualitas nutrisi dan efektivitas proses penyerapannya bagi tubuh.

Untuk itu memang diperlukan pengetahuan (knowledge) sedikit lebih detail. Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai ini memang saat ini banyak sumber yang bisa kita temukan secara online. Namun karena begitu semaraknya sumber-sumber informasi di era media bebas ini, maka tidaklah semua sumber itu dapat dipercaya. Maka kita perlu memilah-milah sumber-sumber yang bisa dipercaya.

Obat Menjadi ‘Makanan’

Saat ini berbagai penyakit yang timbul banyak disebabkan karena gaya hidup yang sering mengabaikan hal-hal penting dalam kesehatan. Penyakit-penyakit era ini yang banyak diberitakan umumnya adalah yang berhubungan dengan jantung, stroke, diabetes, hyperkolesterol, dan kanker.

Bahkan pada generasi muda pun timbul penyakit-penyakit ini. Sering didapati terutama karena gejala obesitas dan juga unsur keturunan. Untuk keturunan biasanya terjadi karena pola hidup yang diturunkan oleh kebiasaan dalam keluarga, misalnya kebiasaan minum yang manis (banyak mengandung gula), mengabaikan sayuran dan buah-buahan, dsb.

Untuk mengatasi penyakit-penyakit karena gaya hidup seperti ini biasanya orang memilih untuk mengkonsumsi obat apalagi bila sudah diharuskan oleh dokter. Seringnya karena pilihan ini menjadi rutin, maka berujung pada orang mengkonsumsinya dalam jangka waktu panjang. Bahkan dalam beberapa kondisi dan tingkat penderita tertentu bisa seumur hidup.

Tentunya dengan mengkonsumsi obat-obatan tersebut secara terus menerus bisa menimbulkan efek negatif lebih lanjut. Pengobatan untuk satu organ tertentu akan dapat berakibat negatif untuk organ lainnya. Misalnya ginjal yang kerjanya semakin berat untuk membuang racun-racun kimia sintetis dari obat yang dipakai untuk mengatasi suatu penyakit atau gangguan fungsi organ lain di tubuh.

Bagaimana Membuat Makanan Menjadi ‘Obat’

Hal ini tentunya memerlukan proses, sebagaimana banyak hal dalam hidup. Kita perlu memilih dan menjalani gaya hidup sehat. Seperti sudah kita bahas, maksudnya dalam hal ini adalah menerapkan pola makanan sehat.

Dengan menerapkan pola makanan sehat secara konsisten, tubuh akan mendapat kesempatan lebih besar untuk dapat lebih mudah memperbaiki dirinya. Oleh karena itu kita ketahui bahwa kita perlu memperhatikan nutrisi yang kita konsumsi.

Sedangkan untuk membantu menangani suatu keadaan tantangan kesehatan, kita juga dapat memilih untuk mengkonsumsi sejumlah jenis bahan dan nutrisi tertentu yang difokuskan untuk itu yang dibuat berdasarkan makanan utuh (whole food).

Dari makanan sehat, alami dan bernutrisi yang dikonsumsi dalam pola yang diperhatikan, maka proses penting berikutnya adalah hal penyerapannya oleh tubuh. Bila penyerapan nutrisi oleh tubuh berlangsung baik, maka dengan sendirinya secara alami tubuh akan memproses metabolisme dan regenerasi sebagaimana seharusnya.

Kondisi Optimal Proses Penyerapan Nutrisi

Nutrisi sebagus apapun bila tidak bisa diserap oleh tubuh dengan baik, maka tubuh juga akan mengalami berbagai kekurangan sumber daya yang dibutuhkan oleh tubuh. Dengan demikian kita mengetahui bahwa salah satu kuncinya sekarang adalah seberapa optimal kondisi Penyerapan Nutrisi dapat terjadi sehingga nutrisi diserap tubuh secara maksimal.

Dengan penyerapan nutrisi yang baik maka metabolisme tubuh juga akan membaik. Dengan demikian proses regenerasi sel juga terjadi dengan baik. Bila sel-sel yang rusak digantikan dengan sel-sel baru yang mendapat nutrisi baik maka tubuh juga akan berfungsi semakin baik dan menjadi semakin sehat.

Penyerapan nutrisi dapat terjadi dengan maksimal bila kondisi dalam proses penyerapan nutrisi yang masuk ke dalam system pencernaan ideal dengan yang dibutuhkan tubuh. Salah satu apek penting dalam hal ini adalah kondisi tekanan bahan nutrisi yang masuk yang sama dengan tekanan ideal di area pencernaan dalam tubuh. Bila tekanannya sesuai maka penyerapan nutrisi dapat terjadi secara maksimal.

Dengan mengetahui bahwa salah satu kunci sehat dari aspek makanan adalah kondisi proses penyerapan nutrisi yang optimal, maka secara ideal, sebisa mungkin kita hendaknya mencari serta mengkonsumsi makanan alami dan berbagai kandungan nutrisi sehat yang dibantu dengan system pengkondisian penyerapan nutrisi yang masuk ke tubuh yang siap diterima dan diserap secara maksimal.